UGM dan Kantor Akuntan Haryanto Sahari Kerja Sama Percepatan IFRS Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan sepakat melakukan riset dan pembelajaran bersama tentang International Financial Reporting Standards (IFRS). Kerja sama ini bertujuan untuk menghadapi penerapan IFRS di Indonesia pada tahun 2012. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kerja sama yang ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Dwi Wahyu Daryoto dari Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan di Ruang Multi Media, Kantor Pusat UGM, Senin (14/12).
UGM dan Kantor Akuntan Haryanto Sahari Kerja Sama Percepatan IFRS
Disebutkan bahwa kedua lembaga sepakat membentuk IFRS Center of Excellence (Proyek IFRS). Sebagai bagian dari komunitas perekonomian di Indonesia, kantor akuntan memerlukan peran serta universitas dalam rangka mendukung kemajuan proses pengapdopsian IFRS di Indonesia sehingga dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan nasional.
Saat ini, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi sedang dalam proses pengapdosian IFRS ke dalam Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK). “Di mana proses ini diharapkan akan selesai dan dapat diaplikasikan di Indonesia pada tahun 2012,” ujar Dwi Wahyu Daryoto saat memberikan kata sambutan.
Dari kerja sama yang dijalin, UGM diharapkan menjadi pioner dalam proses mempercepat pemahaman mengenai Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) di Indonesia. “Memang tiga tahun lagi, tapi kalau dipertimbangkan sesungguhnya tidak lama lagi karena di tahun 2011 standar musti harus sudah sama, sementara pada tahun 2010 hal itu sudah dimulai,” jelasnya.
Sebagai ‘a member from of ?Pricewaterhouse Coopers’, dalam implementasinya menyelenggarakan berbagai kegiatan, workshop internal dan eksternal, materi-materi pembelajaran IFRS, seperti manual akuntansi, materi e-learning IFRS, IFRS electronic library (Comperio), dan publikasi IFRS lainnya. Dalam hal ini, peserta nantinya dapat belajar dan ujian. “Skill pembelajaran yang kita pegang dan kita akan mengadakan empat atau lima workshop di tahap awal. Ini merupakan starting point yang akan kita lakukan,” tambah Dwi.
Dengan harapan yang sama, Rektor menyampaikan sebagai bentuk akuntansi modern, IFRS diharapkan dapat membantu melakukan verifikasi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Dengan menguasai tatanan akuntansi tersebut, berbagai pengetahuan yang dimiliki Indonesia akan dapat dibaca orang lain. “Dengan begitu, pemanfaatan sistem akuntansi terbaru ini mampu memberikan manfaat bagi UGM dalam rangka mewujudkan keadaban dan kesejahteraan di tengah masyarakat,” tutur Rektor.
Tampak hadir dan menyaksikan penandatanganan kerja sama, Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., Sekretaris Eksekutif, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., dan beberapa perwakilan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan. (Humas UGM/ Agung)