Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, kebutuhan akan soft skills mahasiswa semakin meningkat. UGM telah mencanangkan pengembangan soft skills dengan menitikberatkan pada leadership sejak tahun 2003. Nilai-nilai leadership yang dikembangkan di UGM meliputi vision, insight, common sense, decisiveness, belief, courage, dan teamwork. Dengan penanaman nilai-nilai tersebut, diharapkan mahasiswa UGM mampu menjadi seorang pembelajar sukses yang dapat bersaing dalam dunia kerja, bahkan dapat menciptakan lapangan kerja.
Meskipun UGM telah mencanangkan pengembangan soft skills bagi mahasiswa sejak 2003 melalui program Due-like Batch IV, tetapi hingga kini program tersebut belum mampu membuahkan hasil secara optimal. Terlebih lagi pengembangan leadership saat ini kurang intensif dilakukan. Hal itu disebabkan telah terjadi perubahan pengelolaan yang berimplikasi terhadap pembiayaan.
"Kendala terbesar adalah kurang seimbangnya SDM dosen dengan mahasiswa yang membutuhkan pendampingan leadership tersebut. Kebutuhan akan dosen-dosen yang memiliki kompetensi leadership semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesadaran mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan leadership mereka," kata Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Kepala Subdit PPKB saat berlangsung Training of Trainers (TOT) untuk dosen, Selasa (27/4), di Fakultas Biologi UGM.
Oleh karena itu, kata Abdul Razaq Chazani, diperlukan usaha lebih intensif terhadap pengembangan leadership mahasiswa UGM dengan membentuk kelompok dosen yang memiliki minat dan semangat dalam pengembangan leadership di UGM. Sebagai langkah awal, Subdirektorat Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) Direktorat Kemahasiswaan UGM menggelar pelatihan TOT bagi dosen-dosen di lingkungan UGM.
TOT digelar dengan harapan agar para dosen mampu bersinergi mengembangkan leadership di UGM. Pelatihan diikuti oleh 40 orang yang merupakan kelompok dosen yang memiliki ketertarikan dalam penangangan leadership di UGM. Para dosen selama sehari mendapatkan bekal ilmu tentang dasar-dasar leadership, metode training, dan materi pengembangan leadership. Pelatihan menghadirkan tiga pembicara, yakni Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., Dra. Budi Andayani, M.A., dan Haryanta, M.A., Psi.
Dengan mengangkat tema "Leadership yang Dikembangkan UGM", Rektor Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. mengharapkan dengan diadakannya Trainer of Trainers (TOT) dapat dihasilkan lulusan UGM yang kelak mampu memenuhi harapan orang tua. Karena di samping berguna bagi bangsa, para lulusan diharapkan berguna pula bagi keluarga dan agama. "Oleh karena itu, kami meminta bantuan dosen-dosen fasilitator UGM agar mahasiswa kelak mampu menjadi pemimpin sukses di masa depan," ujar Rektor saat menjadi pembicara pelatihan.
Menjadi leadership, kata Rektor, tidak harus menjabat secara struktural dalam organisasi. Mereka tidak harus menduduki posisi sebagai ketua, sekretaris, bendahara, dan lain-lain. Namun, mereka lebih diharapkan sebagai trend setter, yaitu individu yang mampu membangun kelompok agar semua anggotanya mampu mencapai puncak kemampuan menuju cita-cita organisasi. "Karenanya harus saling memperkuat satu dengan lainnya. Dengan kata lain, diharapkan mampu bersinergi dan tidak boleh satu orang merintangi yang lain," jelas Sudjarwadi.
Oleh karena itu, kesuksesan menjadi pemimpin secara teknik dapat ditempuh melalui pengelolaan organisasi. Mereka diharapkan saling berinteraksi dengan sebaik-baiknya. "Untuk itu, harus mau melihat dan melakukan kontak dengan dunia secara umum yang dicirikan dengan kompleksitas dan dinamika hidup. Kata kuncinya, orang tidak bisa bekerja sendirian. Ia harus bekerja dalam tim karena keberhasilan bisa diraih secara bersama dalam tim," pungkasnya. (Humas UGM/ Agung)