Yogya (KU) – Sepuluh duta besar (dubes) ASEAN dari negara Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunai, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, dan Vietnam berkumpul membahas masa depan ASEAN dalam Diskusi “New ASEAN: Implementation of the ASEAN Charter”, Senin (10/5), di Sekolah Pascasarjana UGM. Pertemuan para dubes ASEAN ini untuk pertama kalinya dilakukan di lingkungan kampus. “Sepuluh dubes ASEAN berkumpul di sini (UGM). Ini untuk pertama kali. Mudah-mudahan ini menjadi momentum kerja sama ke depan,” kata Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Djauhari Oratmangun.
Disampaikan Djauhari, saat ini masing-masing negara ASEAN telah memiliki utusan perwakilan tetap ASEAN yang ditempatkan di Jakarta meskipun mereka masih merangkap sebagai dubes negaranya untuk Indonesia. Bahkan, lebih dari 30 negara internasional, kata Djauhari, telah menunjuk duta besar mereka untuk ASEAN. “Masing-masing negara ASEAN sudah memiliki duta besar untuk ASEAN di Jakarta. Seperti halnya di Eropa, masing-masing memiliki perwakilan tetap di Uni Eropa,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha (WR APU) UGM, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., dalam pidato sambutannya mengatakan dari hasil diskusi para perwakilan tetap negara-negara ASEAN ini memberikan peluang terciptanya ilmu pengetahuan baru dalam bidang kerja sama yang dapat dikembangkan. Kendati begitu, ia meminta kerja sama ASEAN nantinya harus lebih merakyat dengan melibatkan kerja sama antarmasyarakat dari negara kawasan ASEAN. “Kerja sama ASEAN harus bisa memikirkan rakyat. ASEAN bukan milik kelompok elit, tapi milik masyarakat,” imbuhnya.
Menurut WR APU, saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu jika mereka bagian dari ASEAN. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi secara menyeluruh, terutama untuk kalangan generasi muda agar lebih mengenal ASEAN. “Bisa dimulai dengan program acara di televisi, alat peraga, hingga film animasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda tentang ASEAN,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)