Keinginan UGM menggelar konser UGM Jazz dua kali tiap tahunnya mendekati kenyataan. Setelah tahun 2009 lalu untuk pertama kalinya UGM berhasil menggelar konser jazz dua kali, yakni pada bulan Mei dan Desember, tahun ini akan kembali digelar konser serupa pada Kamis, 27 Mei 2010.
UGM-BNI Jazz 2010 ini merupakan pertunjukan ke-13 yang diselenggarakan secara rutin oleh UGM di Yogyakarta. Dengan tradisi menggelar konser jazz tersebut, UGM kini dinobatkan menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki tradisi gelaran konser jazz setiap semester. “Konser dilaksanakan pada masa akhir perkuliahan, yaitu dua pekan menjelang mahasiswa mengikuti ujian akhir,” ujar Dr. Tony Prasetiantono di kampus UGM, Senin (17/5).
Selaku ketua panitia, Tony menjelaskan dalam setiap gelaran, panitia sengaja mendesain acara dengan menawarkan beragam jenis atau cabang jazz. Dengan cara itu diharapkan mampu menjangkau segmentasi penonton yang lebih luas, sementara format konser dibuat mirip festival yang menyajikan beberapa grup sekaligus. “Bedanya jika pada festival biasanya digelar dalam beberapa panggung, sedangkan pada UGM Jazz hanya satu panggung sehingga penonton terkonsentrasi di suatu tempat,” jelas dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini.
Lebih detail diterangkan bahwa konser "semi festival" ini akan dibagi menjadi tiga segmen. Bagi penggemar jazz beraliran utama (mainstream) direncanakan tampil Idang Rasjidi and His Quartet, yang akan memainkan nomor-nomor standar pada segmen pertama. Idang dengan format kuartet muncul ditemani drummer Sandy Winarta, basis Shadu Rasjidi, Noor Azmi, peniup sax dari Malaysia, dan gitaris Shaku Rashidi. Pada segmen ini tampil pula penyanyi Dewi Sandra. “Dewi sendiri kita tahu adalah penyanyi pop dan rhythm and blues yang sesungguhnya juga memiliki potensi dan cengkok menyanyi jazz,” tutur Tony.
Pada segmen kedua, kata Tony, akan ditampilkan kelompok RAN yang sedang naik daun dan disukai anak muda. Grup ini dalam kurun waktu dua tahun terakhir berhasil menunjukkan performa menarik dalam Java Jazz Festival di Jakarta. Grup ini bahkan telah membuat DVD konser. “Kelompok RAN memang sengaja diundang dalam konser kali ini untuk menarik penonton berusia muda,” tambahnya.
Sebagai penutup, pada segmen terakhir akan dihadirkan duet penyanyi Tompi dan Audy. Band yang diperkuat oleh Echa Sumantri sebagai drummer usia belia akan mengiringi penampilan kedua penyanyi ini. “Tompi sendiri sudah cukup lama absen di Pagelaran UGM-BNI Jazz di Yogyakarta sehingga penampilannya kali ini akan sangat ditunggu oleh segmen penggemarnya,” tutur Tony.
Dari waktu ke waktu, konser UGM-Jazz selalu menarik minat penonton. Sajian beragam cabang jazz tampaknya menjadi kunci keberhasilan hingga mampu menyedot 4.000 penonton yang membanjiri Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Yogyakarta. Untuk pegelaran kali ini, Butet Kertaredjasa dan Sarah Sechan didaulat memandu acara. “Tiket selalu ludes dalam beberapa hari penjualan. Antusiasme publik Yogya inilah yang menjadi energi bagi penyelenggaraan UGM-Jazz sampai dua kali setahun. Dukungan ini luar biasa untuk menjaga sustainability tradisi konser jazz di kampus biru. Semoga ke depannya terus begitu, asalkan kami bisa menjaga dan terus meningkatkan kualitas. Hingga Senin, 10 Mei 2010, tiket sudah terjual 70 persen. Tampaknya konser ini akan mencapai sold out yang tercepat dalam sejarah penyelenggaraan UGM-Jazz ," pungkas Tony. (Humas UGM/ Agung)