• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sekolah Cegah Remaja Melakukan Seks Pranikah

Sekolah Cegah Remaja Melakukan Seks Pranikah

  • 24 Juli 2017, 13:38 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8758
Sekolah Bisa Cegah Remaja Melakukan Seks Pranikah

Remaja sangat rentan melakukan perilaku seksual pranikah sehingga berdampak pada kehamilan dini remaja dan terjadinya infeksi penyakit menular seksual. Jumlah remaja yang melahirkan kurang lebih 7,3 juta kasus di negara berkembang seperti Indonesia, sebanyak dua juta diantaranya berusia di bawah 15 tahun, sedangkan 3,2 juta remaja usia 15-19 tahun mengalami aborsi tidak aman.  Berdasarkan laporan BKKBN tahun 2013, remaja yang meninggal akibat kehamilan dan kelahiran sebanyak 70 ribu jiwa. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan melalui pelayanan keperawatan di sekolah.

Hal itu dikemukan oleh Dosen Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM, Wenny Artanty Nisman, dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Jumat (21/7), di ruang auditorium FK UGM. Dalam penelitian disertasinya yang berjudul Model Intervensi Pelayanan Sekolah dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja, Wenny mengatakan diperlukan adanya upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja  melalaui pendampingan mental dan pendampingan perilaku yang diberikan secara khusus di sekolah.  “Sekolah sebaiknya dapat memberikan pelayanan reproduksi dengan pendekatan terhadapa masalah kesehatan reproduksi remaja  sehingga mamp memantau terjadinya perubahan perilaku remaja,’ ujarnya.

Penelitian dilakukan dengan dua cara, penelitian kualitatif dengan wawancara dengan 16 guru, 13 orang tua dan 19 siswa. Selanjutnya, penelitian kuantitatif dilakukan pada dua sekolah di DIY melibatkan 134 siswa yang dibagi dalam dua kelompok, kelompok pertama sebanyak 68 siswa yang mendapat pelatihan keterampilan personal dan sosial dalam hal pendidikan kesehatan reproduksi, sedangkan untuk kelompok kontrol sebanyak 66 orang yang mendapatkan intervensi rutin pendidikan kesehatan reproduksi selama 6 bulan.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan adanya peningkatan nilai keyakinan pada remaja untuk mencegah seks pranikah terutama pada kelompok kontrol. Lalu terdapat peningkatan perilaku pacaran yang sehat pada kelompok intervensi lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol. Disamping itu, terdapat peningkatan perilaku untuk mengatakan tidak pada seks pranikah pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol justru mengalami penurunan. “Terjadi peningkatan nilai kemampuan mengambil keputusan terkait dengan seks pranikah pada kelompok intervensi,” katanya.

Menurutnya, remaja yang mendapat intervensi kesehatan reproduksi lebih sadar dan serius memperhatikan kesehatan reproduksi. Dukungan pihak sekolah menurutnya sangat penting apabila mampu melaksakan program pelayanan kesehatan perawatan di sekolah. “Perlu adanya intervensi pelayanan keperawatan dengan  pelatihan keterampilan personal dan sosial untuk meningkatkan perlaku remaja khususnya perilaku pacaran yang sehat, dan perilaku mengatakan tidak untuk melakukan seks pranikah,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Dr Soetjiningsih: Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah

    Tuesday,02 December 2008 - 16:10
  • Perhatian Orang Tua Mencegah Seks Pranikah pada Remaja

    Monday,18 July 2016 - 15:46
  • Pernikahan Dini Picu Pertambahan Penduduk Tidak Terkendali

    Wednesday,27 March 2013 - 15:30
  • Program GenRe Libatkan Banyak Pihak

    Friday,08 September 2017 - 13:52
  • Somadril, Antara Obat dan Penyalahgunaannya

    Friday,05 October 2012 - 7:57

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual