• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Karst Gunungsewu Rentan terhadap Pencemaran

Karst Gunungsewu Rentan terhadap Pencemaran

  • 29 Januari 2018, 13:45 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 4962
  • PDF Version
Karst Gunungsewu Rentan teradap Pencemaran

Sebagian besar wilayah karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul memiliki tingkat kerentanan dan risiko yang tinggi terhadap pencemaran.

Padahal, sumber air di kawasan ini memiliki potensi pemanfaatan yang terbilang cukup tinggi.

“Wilayah karst seperti kawasan Gunungsewu memiliki potensi sumber daya air dalam jumlah yang melimpah. Namun demikian, secara umum kondisi air sungai bawah permukaan tersebut mengalami pencemaran,” ujar Eko Budiyanto saat mengikuti ujian terbuka program doktor di Fakultas Geografi UGM, Senin (29/1).

Ia menuturkan, secara umum medan karst memiliki kerentanan dan risiko yang tinggi terhadap permasalahan polusi dan degradasi lahan, pencemaran air, penyingkapan batuan karst, runtuhan lahan, banjir, dan kekeringan.

“Interaksi antara sifat dasar batuan karbonat dengan tekanan dari aktivitas alam dan manusia mengakibatkan ekosistem karst menjadi rentan,” tuturnya.

Upaya perlindungan sumber daya air tanah karst Gunungsewu terhadap pencemaran, jelasnya, memerlukan suatu model penilaian kerentanan dan risiko yang tepat, efisien, mudah diaplikasikan dan dapat dilakukan secara berulang dengan waktu yang cepat. Data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis ia yakini memiliki kemampuan yang besar dalam permasalahan ini.

Dalam disertasinya, Eko mengkaji karakteristik spektral dan tingkat kerentanan pada area amatan penelitian, parameter dan model penilaian kerentanan dan risiko air tanah karst terhadap pencemaran, serta zonasi kerentanan dan risiko air tanah karst terhadap pencemaran serta model arahan pemanfaatan lainnya.

“Secara praktis atau terapan hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang aktual tentang kondisi kerentanan dan risiko air tanah karst Gunungsewu terhadap pencemaran air tanah karst,” jelas dosen pendidikan geografi di Universitas Negeri Surabaya ini.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik spektral dan tingkat kerentanan di wilayah penelitian. Area tangkapan mata air Sanglor 2, Ngobaran, Puring, Selonjono, Kalicacahan dan Mudal dinyatakan memiliki tingkat kerentanan tinggi, sedangkan area tangkapan mata air Cerme dan Pok Tunggal memiliki tingkat kerentanan sedang. Sementara itu, area tangkapan mata air Slulu dinyatakan memiliki tingkat kerentanan rendah.

Selain memberikan gambaran mengenai kondisi kerentanan pencemaran, penelitiannya ini juga menghasilkan model penilaian kerentanan dan risiko pencemaran air tanah karst serta bentuk arahan kegiatan pemanfaatan lahan dari masing-masing kawasan tersebut.

Berdasar perhitungan nilai kerentanan dan indeks risiko, pemanfaatan lahan di area karst Gunungsewu diarahkan sebagai kawasan perlindungan fungsi lahan, kawasan peningkatan fungsi lahan, kawasan pemulihan fungsi lahan, dan kawasan pemeliharaan fungsi lahan.

“Analisis model menunjukkan bahwa sebagian besar area karst Gunungsewu harus diarahkan sebagai kawasan pemeliharaan fungsi lahan,” pungkas Eko. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Kerentanan Airtanah Bribin

    Wednesday,24 December 2014 - 15:16
  • Raih Doktor Usai Teliti Serapan Karbondioksida di Karst

    Friday,03 August 2018 - 17:35
  • "UGM Asian Trans-Disciplinary Karst Conference 2011", Lebih dari 90 Ahli Karst Dunia Bertemu di Fakultas Geografi

    Friday,07 January 2011 - 21:29
  • Prof Eko Haryono Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Fakultas Geografi UGM

    Tuesday,21 June 2022 - 21:21
  • Teliti Lembah Karst Karang Bolong, Gunung Sewu, Blambangan dan Rengel, Eko Haryono Raih Gelar Doktor

    Monday,25 August 2008 - 12:34

Rilis Berita

  • Jembatan Ilmu-Ilmu 16 August 2022
    oleh Dr. Rr. Siti Murtiningsih, M.Hum. Kampus jangan memagari mahasiswa
    Universitas Gadjah Mada
  • Agus Pramusinto Bersama 28 Ilmuwan Internasional Jadi Mentor Peneliti Muda Indonesia 16 August 2022
    Sebanyak 29 ilmuwan internasional dari berbagai bidang studi dan kepakaran akan mementori penelit
    Gusti
  • Tim Reactics Chem-E-Car UGM Raih Juara 1 IEM Chem-E-Car Presentation Competition 2022 15 August 2022
    Reactics Chem-E-Car UGM kembali meraih prestasi dalam kancah internasional. Sorak kemenangan meng
    Satria
  • KKN UGM Kembangkan Kopi Gunung Gambar 15 August 2022
    Mengakhiri pengabdian selama dua bulan di Gunung Gambar, Kapanewonan Ngawen, Kabupaten Gunung Kid
    Agung
  • AHS Sebagai Akselerasi Transformasi SDM Kesehatan 15 August 2022
    Pandemi Covid-19 telah mempercepat pergerakan revolusi pendidikan 4.0 dan kesiapan society
    Ika

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual