• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • NU dan Muhammadiyah Berperan Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

NU dan Muhammadiyah Berperan Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

  • 25 Januari 2019, 16:23 WIB
  • Oleh: Ika
  • 19987
Nu dan Muhammadiyah Berperan Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Islam di Indonesia dikenal sebagai negara muslim yang berkarakter demokratis, damai, dan berkeadaban. Hal tersebut  tidak lepas dari peranan organisasi massa Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM. Fachir, menyebutkan NU dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam pembanguan demokrasi dan perdamaian di Indonesia. Tak hanya itu, keduanya juga terlibat aktif dalam membangun perdamaian di dunia.

Menjadi menjadi salah satu pembicara kunci dalam seminar internasional “Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi damai Nusantara Untuk Dunia” di Balai Senat UGM, Jumat (25/1), Fachir mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang aktif dalam mempromosikan dialog antar agama dan menawarkan konsep Islam yang damai. Proyeksi Islam Indonesia yang Rahmatan Lil Alamin ke dunia telah dilakukan sejak lama dan menjadi kerja diplomasi seluruh pemuka agama.

“Memproyeksikan Islam sebagai Rahmatan lil Alamin ke dunia sudah sejak 15 tahun. Hal ini dilakukan dengan diplomasi semua pemuka agama, Islam yang moderat dan toleran adalah aset,” katanya.

Fachir menjelaskan bahwa Indonesia terus berupaya menawarkan konsep Islam yang damai ke mata dunia. Meskipun saat ini kondisi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian, tetapi langkah tersebut selalu dilakukan.

Menurutnya, Islam Indonesia menghadapai tantangan yang cukup kompleks. Terlebih di tengah kondisi dunia yang dipenuhi dengan ketidakpastian.

“Nilai-nilai multilateralisme semakin luntur dan dunia mulai kehilangan kepemimpinan global,” sebutnya.

Selain itu, kondisi umat Islam dunia masih cukup memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan masih tingginya tingkat buta huruf, pengangguran, serta rendahnya kontribusi terhadap PDB. Ditambah dengan masih adanya persepsi negatif dari  masyarakat luar negeri terhadap Islam.

Oleh sebab itu, Fachir mengimbau masyarakat muslim Indonesia untuk dapat mempertahankan Indonesia yang Rahmatan Lil Alamin kepada masyarakat dunia. Islam yang cinta damai dan mampu berkembang di tengah kemajemukan.

Menurutnya, NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia harus ikut berkontribusi dalam menjaga konsep Islam damai dan Rahmatan Lil Alamin.

“NU dan Muhammadiyah harus menjadi perekat kebinekaan,” tegasnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, menyebutkan  Islam Indonesia apabila dibandingkan dengan negara lain akan menjadi antitesis dari penyakit yang menyebabkan kekacauan di belahan negara Islam lainnya.

Menurut Syafii, Islam Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Apalagi, dengan NU dan Muhammadiyah yang memiliki ikatan kuat.

Sementara Mantan Presiden Timor Leste sekaligus penerima Nobel Perdamaian 1998, Ramos Horta, turut hadir dalam seminar tersebut. Dalam kesempatan itu dia menyampaikan pandangan tentang proses demokrasi dan damai di Indonesia sekaligus peran organisasi Islam di dalamnya.

Dia mengapresiasi peranan dan kontribusi NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam yang mampu menjaga dan merawat perdamaian di Indonesia. Tak hanya itu, keduanya juga dinilai mampu membangun perdamaian dan demokrasi di tingkat dunia.

Dalam seminar tersebut turut menghadirkan pembicara lain, seperti KH. Yahya Cholil Staquf, Prof. Azyumardi Azra, Prof. Mark Woodward, serta sejumlah peneliti dari Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM.

Seminar digelar untuk mempromosikan peranan Islam dalam pembangunan perdamaian dan demokrasi di kancah nasional, regional, dan internasional. Selain itu, mengangkat Islam Indonesia sebagai salah satu model yang selaras dengan nilai-nilai demokrasi dan perdamaian di kancah internasional. Selanjutnya, mengkaji peranan organisasi Islam, yakni Muhammadiyah dan NU dalam konteks pembangunan demokrasi dan perdamaian di kancah nasional, regional, dan internasional. (Humas UGM/Ika; foto: Firsto)

Berita Terkait

  • NU dan Muhammadiyah Berperan Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

    Friday,25 January 2019 - 16:23
  • PSKP UGM Luncurkan Buku tentang Muhammadiyah dan NU

    Thursday,17 January 2019 - 15:17
  • RI Kirim 1.966 Personel Tim Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia

    Wednesday,16 May 2012 - 22:51
  • UGM Hadirkan Penerima Nobel Perdamaian Ramos Horta dalam Seminar Islam Indonesia

    Thursday,24 January 2019 - 14:51
  • Pasukan TNI Untuk Perdamaian, Angkat Citra Indonesia

    Thursday,10 October 2013 - 15:56

Rilis Berita

  • Pelarangan Impor Baju Bekas Harus Diikuti Peningkatan Kualitas Produk Lokal 27 March 2023
    Pemerintah melarang impor pakaian bekas dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan
    Gusti
  • Pakar UGM Ungkap Alasan Gorengan Tak Baik Untuk Buka Puasa 27 March 2023
    Gorengan menjadi menu favorit bagi sebagian besar orang sebagai santapan berbuka puasa. Dietisien
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Provinsi Baru Papua Barat Daya 27 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sepakat untuk me
    Gloria
  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual