• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

  • 31 May 2019, 11:43 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7378
Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

Bulan ramadan sebentar lagi usai. Setelah berpuasa selama sebulan tubuh harus beradaptasi pada kebiasaan makan sebelum ramadan.

Ahli gizi FKKMK UGM, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., MPH., RD., mengatakan setelah lebaran sebaiknya pola makan perlu diperhatikan karena lambung masih dalam penyesuaian usai berpuasa selama 30 hari.

“Saat puasa banyak terjadi perubahan pola makan baik itu dari sisi jam, frekuensi, jumlah, dan jenis makanan,” jelasnya saat ditemui di Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Jumat (31/5).

Misalnya, dari sisi jam makan yang tadinya bisa makan snack dengan bebas menjadi berkurang saat berpuasa. Lalu, jumlah makan juga berubah dalam sekali makan hanya dalam porsi kecil. Selain itu, juga jenis makanan yang dikonsumsi lebih banyak buah dan minuman segar saat berbuka.

Sekretaris Program Studi S1 Gizi Kesehatan UGM ini menyarankan untuk melakukan penyesuaian secara perlahan-lahan dari bulan puasa ke pola makan rutin biasa. Sebab, proses adaptasi lambung untuk kembali normal mencerna sesuai pola makan sebelum puasa membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Tidak hanya itu, Mirza meminta masyarakat untuk tidak “balas dendam” saat makan dengan melahap porsi yang jauh lebih besar.

“Jangan kalap, semua makanan dimakan,” tandasnya.

Tidak dipungkiri saat lebaran banyak disajikan makanan lezat, seperti aneka macam olahan daging dan kue-kue manis. Saat silaturahmi biasanya suguhan tersebut juga banyak disajikan.

“Memang yang paling berat saat bersilaturahmi ke keluarga pasti akan ditawari makan berat. Usahakan tetap makan sebagai bentuk penghormatan, tetapi dalam porsi sedikit, jangan porsi makan pada umumnya,” paparnya.

Sedangkan untuk cemilan seperti kue-kue kering, Mirza mengatakan sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu sering layaknya makan kacang. Pasalnya, kue-kue kering seperti nastar, kastangle dan lainnya memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Sementara bagi orang dengan pembatasan lemak seperti penderita diabetes dengan komplikasi, jantung, dan hiperkolesterolemia diharapkan untuk menghindari makanan berlemak. Dia menyarankan masyarakat untuk menyediakan buah-buahan dan sayuran untuk menjamu orang dengan masalah pembatasan lemak.

“Biasanya saat lebaran banyak opor dan kue sementara buah hilang. Padahal, buah harus dijadikan sumber utama saat konsumsi makanan sehingga usahakan selalu ada di setiap menu makan,” terangya.

Lebih lanjut Mirza mengatakan selain terjadi perubahan pola makan, saat berpuasa juga menyebabkan perubahan pada pola tidur. Jam tidur di bulan puasa berkurang karena banyak dilakukan aktivitas keagamaan. Oleh karena itu, setelah usai bulan puasa kualitas jam tidur perlu dipertahankan.

Selanjutnya kembali berolahraga, sebab banyak orang berhenti berolahraga di bulan ramadan. Hal itu perlu dilakukan karena kebanyakan pasiennya mengalami penambahan berat badan sekitar 3-4 kilogram setelah ramadan.

“Memang saat puasa bisa menurunkan berat badan 2-3 kilogram, tapi setelah ramadan bisa naik 3-4 kilogram dalam 1-2 hari saja,” ungkapnya.(Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • Mempromosikan Hidup Sehat di Kampus

    Friday,27 October 2017 - 16:28
  • Fakultas Teknik UGM Miliki Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

    Friday,12 October 2018 - 14:50
  • Tips Sehat Saat Lebaran

    Tuesday,26 April 2022 - 11:21
  • Sosiolog UGM Sebut Gaya Hidup Mewah Pejabat Pajak Bagai Gunung Es

    Monday,27 February 2023 - 17:42
  • Jangan Ragu, Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa

    Monday,04 April 2022 - 13:34

Rilis Berita

  • UGM Menjadi PTN dengan Pendaftar Terbanyak Kedua SNBP 28 March 2023
    Setelah melalui serangkaian proses panjang, panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) akh
    Satria
  • Masjid Kampus Kembali Gelar Ramadan di Kampus 28 March 2023
    Masjid kampus UGM kembali menggelar Ramadan di Kampus. Ramadan di Kampus UGM 1444 H kali ini lebi
    Agung
  • BIG Berperan Mewujudkan Kebijakan Satu Data Indonesia 28 March 2023
    Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., menga
    Agung
  • Dosen Berprestasi UGM Mengikuti Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia 28 March 2023
    Dosen Universitas Gadjah Mada, Antonia Morita Iswari Saktiawati, menjadi satu dar
    Gloria
  • MUN UGM Sabet 6 Penghargaan Simulasi Sidang PBB Tingkat Nasional dan Internasional 28 March 2023
    UGM Model United Nations (MUN) Community berhasil meraih enam penghargaan pada
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual