Rektor Wisuda 1425 Lulusan Program Sarjana

  • 21 November 2006, 11:08 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4677

Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi melepas 1425 lulusan program sarjana dalam suatu Upacara Wisuda Sarjana Periode November 2006, di Grha Sabha Pramana, Selasa, (21/11). Sebanyak 1425 lulusan, terdiri dari 650 wisudawan dan 775 wisudawati.

Dalam wisuda kali ini, waktu studi rata-rata lulusan Program Sarjana 4 tahun 10 bulan. Catatan ini, belum menunjukkan perubahan dibanding dengan periode lalu. Waktu Studi tersingkat diraih Fernando Eka Satria dari Fakultas Ilmu Budaya dan Gonda Yumitro dari Fakultas Isipol, keduanya berhasil menyelesaikan studi 3 tahun 1 bulan 5 hari.

Jumlah lulusan yang mencapai predikat cumlaude sebanyak 198 sarjana, terdiri atas 60 wisudawan dan 138 wisudawati. Sedangkan, lulusan termuda diraih Fernando Eka Satria dari Fakultas Ilmu Budaya, 20 tahun 7 bulan.

“Kali ini prestasi tertinggi Program Sarjana diraih Aprilia Beta Suandi dari Fakultas Ekonomi dengan Indeks Prestasi 3,89 dan Rizal Rahman dari Fakultas Teknik dengan IP sama 3,89,” ujar Pak Sofian yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.

Dalam sambutan lain, Rektor mengungkapkan, bahwa pengumuman Times Higher Education Supplement 26 Oktober 2006 lalu, telah menempatkan 20 Perguruan Tinggi terbaik dunia berada di 5 negara, yaitu 11 PT berada di Amerika Serikat, 4 PT di Inggris, 3 PT di Asia (Jepang, RRC dan Singapura), 1 PT di Eropa dan 1 PT di Australia. Gambaran sama diberikan Universitas Jiao Tong Shanghai, bahkan hasil survey mereka secara mencolok menempatkan 20 PT terbaik dunia berada di 3 negara, yaitu 15 PT di Amerika Serikat, 4 PT di Inggris dan 1 PT di Jepang.

“Hasil survey perguruan tinggi dunia sebagaimana dilaporkan THES 2006 atau versi Universitas Jiao Tong Shanghai, jelas menunjukkan korelasi kuat antara otonomi perguruan tinggi dengan prestasi tingkat dunia. Amerika Serikat, yang sejak awal mengembangkan otonomi perguruan tinggi melalui PT swasta, ternyata telah menghasilkan paling banyak PT terbaik dunia, diikuti Inggris, negara-negara industri maju Asia, China, Jepang dan Singapura, Perancis dan Australia,” tambah Pak Sofian. (Humas UGM).

Berita Terkait