• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Teliti Budaya Cuci Tangan Masyarakat Adat Minangkabau

Mahasiswa UGM Teliti Budaya Cuci Tangan Masyarakat Adat Minangkabau

  • 23 Agustus 2021, 16:17 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 11507
Mahasiswa UGM Teliti Budaya Cuci Tangan Masyarakat Adat Minangkabau

Tim mahasiswa UGM melakukan penelitian terkait budaya mencuci tangan masyarakat Minangkabau dengan Cibuak Meriau. Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa yang menerima pendanaan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Latar belakang pengambilan tema ini adalah karena kasus COVID-19 di Indonesia yang tergolong tinggi sementara kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai pendekatan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, salah satunya adalah pendekatan budaya,” terang Nia Faridatul Khasanah, mahasiswa Fakultas Hukum UGM.

Selain Nia, tim ini beranggotakan tiga mahasiswa lainnya, yaitu Teguh Ihza Yuhirsah dan Whafiq Azizah Fadilla dari Fakultas Hukum serta Muhammad Farid Wajdi yang berasal dari Fakultas Filsafat.

Penelitian ini difokuskan di dua lokasi di Provinsi Sumatera Barat, yaitu Kampung Adat Padang Ranah, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sujunjung, dan Kawasan Seribu Rumah Gadang, Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan.

Ia menerangkan, melihat potret kebudayaan Minangkabau di masa lampau, terlihat berbagai budaya yang memiliki filosofi mendalam, misalnya berbagai jenis rangkiang di depan rumah gadang yang salah satunya berfungsi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, ada pula kegiatan baraja di surau, di mana surau menjadi episentrum penggalian ilmu, baik ilmu agama, adat, bahkan ilmu kehidupan.

Salah satu budaya yang diamati tim ini adalah budaya mencuci kaki dan tangan yang dilakukan sebelum menaiki Rumah Gadang. Kegiatan ini digunakan dengan piranti yang disebut dengan Cibuak Meriau.

“Ada juga masyarakat yang menyebutnya Cibuak, Ciduak, Taring Bapanto, dan sebagainya. Kondisi ini sesuai dengan istilah lain lubuak lain ikannyo, lain rumpuik lain bilalangnyo,” terangnya. 

Selain nama, bentuknya pun juga berbeda-beda. Ada yang berbentuk belanga yang terbuat dari tanah liat dan ada pula yang berbentuk lesung dari batu.

Kegiatan mencuci kaki dan tangan dengan Cibuak Meriau, lanjutnya, tidak hanya berfungsi untuk membersihkan diri sebelum menaiki Rumah Gadang. Di balik itu tersirat nilai-nilai, seperti nilai kebaikan, nilai penghormatan, nilai agama, dan nilai kebersihan.

“Terlebih masyarakat Minangkabau dalam kehidupannya berdasar pada falsafah Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Dengan dasar itu tentunya masyarakat Minangkabau mengutamakan kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman,” kata Nia.

Seperti provinsi lainnya, Sumatera Barat tengah berjuang melawan penyebaran COVID-19 dengan berbagai kebijakan yang telah diterapkan. Namun, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama masyarakat Minangkabau, menurutnya perlu dilakukan pelestarian dan pengenalan kembali budaya mencuci tangan dengan Cibuak Meriau.

“Selain bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mentaati protokol Kesehatan, kebijakan ini juga dapat membuat nilai-nilai budaya mencuci tangan dengan Cibuak Meriau terus dimiliki dan diketahui oleh generasi berikutnya,” ucapnya. 

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Dosen Universitas Andalas Raih Doktor Usai Teliti Pidato Adat Minangkabau

    Wednesday,05 November 2014 - 14:54
  • Tim Mahasiswa UGM Teliti Pengembalian Fungsi Surau

    Wednesday,22 September 2021 - 14:18
  • Mahasiswa KKN PPM UGM Ciptakan Desain Alat Cuci Tangan Sistem Injak Terjangkau

    Saturday,11 September 2021 - 7:40
  • 450 Siswa SD di Sewon Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun

    Monday,03 August 2015 - 8:28
  • KKN-PPM UGM Gergunung Klaten Buat Alat Cuci Tangan Sistem Penjernih Air

    Thursday,13 August 2020 - 15:04

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual