• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

  • 19 Januari 2022, 09:20 WIB
  • Oleh: Satria
  • 16301
Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

Saat ini kesadaran masyarakat Indonesia mengenai masalah kesehatan mental masih perlu untuk ditingkatkan dan disuarakan. Kesadaran mengenai kesehatan mental ini seringkali menimbulkan stigma buruk terhadap masalah kesehatan mental. Jika stigma buruk terus berada di masyarakat dapat menghalangi penanganan pasien dengan masalah kesehatan mental.

“Stigma itu menjauhkan pasien dari penangan terbaik yang bisa didapatkan,” ungkap Nurul Kusuma Hidayati M.Psi., psikolog CPMH UGM dalam dalam Kuliah Online : Stigma dan Masalah Kesehatan Mental pada Jumat (14/1) . Ia juga mengungkapkan bahwa kesadaran kesehatan jiwa di Indonesia memilki tren meningkat, namun masih terkekang oleh tebalnya stigma buruk di masyarakat.

Praktik memasung, memilih diam, menyembunyikan, mengucilkan orang dengan gangguan jiwa masih kerap ditemui. Tidak sedikit orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ditinggalkan di jalan, berkeliaran, dan dianggap malu keluarga.

Wirdatul Anisa, M.Psi.menjelasakan Stigma adalah label negatif yang disematkan kepada orang atau kelompok tertentu oleh sekitarnya. Sering kali, akibat stigma ini orang dengan gangguan mental tertunda dalam mencari pertolongan bahkan hingga tidak ingin mencari pertolongan.

“Stigma ini menghalangi proses penerimaan seseorang yang memiliki gangguan mental. Padahal dalam proses pemulihan, penerimaan menjadi langkah awal yang besar,” tambah Wirda.

Nurul membagi Stigma menjadi 2 bagian yaitu Self Stigma dan Public Stigma. Untuk mengatasi self stigma yaitu dapat dengan meningkatkan literasi kesehatan mental, membantu restrukturisasi kognitif, dan memberdayakan individu, memiliki dukungan dari teman dan keluarga, serta mencari peer support. Sedangkan untuk mengatasi public stigma perlu adanya edukasi dan meningkatkan literasi, menciptakan kontak sosial, dan perlu adanya advokasi sitemik terkait kesehatan mental di masyarakat.

“Dengan adanya advokasi sistematik yang terpusat, dengan atau tanpa kesadaran terkait kesehatan mental maka langkah langkah dalam mengatasi stigma dapat terlaksanakan,” papar Nurul.

Stigma ini dapat diintervensi melalu Go-To Educator Traning yaitu program pengintegrasian pendidik, birokrat pendidik, profesi onal perawat kesehatn mental, juga dengan Acceptance and Commitment Threapy yang dapat menawarkan alternatif untuk melemahkan dampak negatif dari self stigma. Serta Art intervention yang dapat efektif mengurangi efek stigma terkait kesehatan mental hingga efek terkecil.

Selengkapnya disini.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Angka Gangguan Jiwa DIY Tinggi

    Friday,16 January 2015 - 13:40
  • UGM Dorong Pemda Dukung Gerakan Indonesia Bebas Pasung

    Thursday,30 November 2017 - 22:21
  • Pelatihan CMNH Efektif Tingkatkan Kualitas Konsep Diri Pasien Gangguan Jiwa

    Wednesday,20 May 2015 - 13:42
  • Psikiater UGM Paparkan Tiga Masalah Besar Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Corona

    Wednesday,14 October 2020 - 15:46
  • Dukungan Sosial Berperan Memulihkan Kesehatan Jiwa Penderita Bipolar

    Friday,15 December 2017 - 11:30

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual