• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Raih Doktor Usai Temukan Parameter Baru Mendiagnosis Glaukoma

Raih Doktor Usai Temukan Parameter Baru Mendiagnosis Glaukoma

  • 24 Januari 2022, 09:22 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5295
Raih Doktor Usai Temukan Parameter Baru Mendiagnosis Glaukoma

Dokter Iwan Soebijantoro., Sp.M(K) berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Dokter spesialis mata konsultan itu dinyatakan lulus doktor Program S3 FKKMK UGM setelah mempertahankan disertasi berjudul ‘Hubungan Bilik Mata Depan yang Dangkal dengan Perubahan Morfologi Sel Endotel Kornea pada Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik.’ Melalui penelitian tersebut dokter Iwan tampak mengindikasi sebuah parameter baru untuk mendiagnosa penyakit Glaukoma, khususnya Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik.

Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan. Glaukoma sendiri adalah penyakit mata yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau gangguan pada saraf mata. Sedangkan, Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik yang diteliti dokter Iwan dalam disertasinya adalah salah satu varian dari penyakit glaukoma tersebut. Penyakit glaukoma ini diketahui juga sebagai penyebab utama kebutaan yang irreversible (tidak dapat dibatalkan atau diubah).

Kerusakan saraf dalam penyakit glaukoma diakibatkan oleh adanya fenomena peningkatan intraokular (TIO) atau tekanan pada dinding mata. Peningkatan tekanan pada dinding mata tersebut dapat terjadi karena rusaknya aliran keluar (outflow) cairan bernama aqueos humor (AH). Cairan AH tersebut adalah cairan yang berfungsi untuk menjaga bentuk mata sebagaimana mestinya atau dapat menjaga supaya tidak terjadi peningkatan intraokular atau tekanan pada dinding mata. 

Kemudian, untuk mendiagnosis penyakit Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik, maka biasanya dilakukan dengan melakukan penilaian kepada jaringan trabekular, atau jalur pembuangan Cairan AH. Namun untuk melakukan penilaian tersebut bukan hal yang mudah dan praktis, sebab diperlukan alat-alat kedokteran tertentu untuk melakukannya.  

Oleh karena itu, dokter Iwan melalui penelitiannya berusaha menemukan cara lebih mudah dan praktis sehingga dapat digunakan oleh para dokter ketika melakukan operasi di daerah terpencil atau pedalaman yang tidak memiliki alat kedokteran memadai. Dokter Iwan kemudian meneliti kepada alternatif lain dengan menguji keterhubungan bilik mata depan dengan kerusakan pada sel endotel (suatu lapisan pada mata yang memiliki asal embriologi yang sama dengan jaringan trabekular). Alhasil, dokter Iwan pun menemukan  beberapa parameter baru, salah satunya adalah besaran sudut bilik mata depan (BMD).

“(Penelitian) ini dapat mempermudah sejawat spesialis mata untuk menegakkan diagnosa dari glaukoma itu sendiri. Dimana Apabila kita bekerja di pedalaman atau di rumah sakit yang tidak mempunyai alat-alat untuk mengukur Retinal Nerve Fiber Layer atau segmen posterior, dan tidak mempunyai alat-alat untuk mengukur lapang pandang yang sangat diperlukan untuk (mendiagnosa) penderita glukoma itu, maka dengan ditemukannya parameter baru pada penelitian ini sudah sangat membantu dari teman-teman sejawat spesialis mata untuk menegakkan diagnosa glukoma itu sendiri,” tutur dokter Iwan dalam Ujian Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Kamis, (20/1). 

Penulis: Aji

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Metode Deteksi Dini Pasien Glaukoma

    Wednesday,21 September 2022 - 14:29
  • Dosen FK UGM Kembangkan Katup Implan Penderita Glaukoma

    Wednesday,31 August 2016 - 16:21
  • Raih Doktor Usai Teliti Model Limpas Permukaan di Perkotaan

    Thursday,28 July 2016 - 13:17
  • 70% Pasien Glaukoma di DIY Berisiko Mengalami Kebutaan

    Monday,15 March 2010 - 14:42
  • Teliti Respon Antibodi Protein Retina Pada Miopia, Dosen UNDIP Raih Doktor di UGM

    Tuesday,27 January 2015 - 10:25

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual