• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sistem Logistik Nasional Masih Komersial Bisnis

Sistem Logistik Nasional Masih Komersial Bisnis

  • 15 Juli 2010, 08:41 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4427

YOGYAKARTA-Pemerintah saat ini sedang mematangkan cetak biru sistem logistik nasional (Sislognas) dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Cetak biru ini diharapkan bisa menjadi panduan dan pedoman dalam pengembangan logistik bagi para pihak terkait (pemangku kepentingan), baik pemerintah maupun swasta, antara lain dalam menentukan arah kebijakan logistik nasional dalam rangka peningkatan kemampuan dan daya saing usaha agar berhasil dalam persaingan global. Sayangnya, cetak biru sistem logistik nasional terfokus pada aspek komersial bisnis logistik.

" Karena lebih fokus pada aspek komersil bisnis maka sistem logistik nasional bidang pangan belum terjabarkan secara riil," papar Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng, dalam diskusi Sistem Logistik Ketahanan Pangan di DIY: Kebijakan dan Permasalahan di Lapangan, di PUSTRAL UGM, Rabu (14/7).

Akibat dari Sislognas yang masih bersifat komersial ini kinerja layanan logistik di Indonesia semakin rendah. Di tahun 2009 lalu saja ungkap Kuncoro, Indonesia dari segi kinerja layanan logistik berada di posisi 75 dari 155 negara. Dalam pandangan Kuncoro sebagai salah satu komoditas yang vital, adanya sistem logistik pangan merupakan salah satu komoditas vital dan penting untuk segera disusun.

" Kajian mengenai kebijakan yang dilakukan instansi terkait, permasalahan implementasi dan dukungan layanan logistik. Jadi dalam penyediaan bahan pangan merupakan salah satu tahap yang perlu dilakukan untuk memetakan kondisi dan permasalahan dalam pencapaian ketahanan pangan terutama di DIY,' katanya.

Sementara itu dosen Fakultas Teknologi Pertanian Ir.A.M. Madyana, M.S., mengatakan adanya beberapa persoalan dalam distribusi, perilaku serta strategi yang dijalankan pemerintah adalam penataan sistem logistik nasional. Dampaknya terjadi kekacauan dan tumpang-tindih kebijakan yang justru mengganggu pelayanan pangan kepada masyarakat.

" Baik sisi distribusi yang juga persoalan transportasi, perilaku dan strategi pemerintah ada yang salah. Akibatnya kebijakan sistem ketahanan pangan maupun logistik nasional saling tumpang-tindih dan kacau," urai Madyana.

Dalam diskusi itu Madyana juga sempat mengusulkan agar muncul efektifitas distribusi bisnis logistik bisa mengoptimalkan 3 modal maya, yakni modal intelektual, modal sosial (kerjasama), dan modal lunak (kepercayaan). Dengan optimalisasi 3 modal maya ini menurut Madyana bisa semakin mendongkak efektifitas distribusi bisnis logistik yang masih terkendala dengan tumpang tindih kebijakan tadi.

" Ada 3 modal Maya, yaitu modal intelektual, modal sosial dan modal lunak," pungkasnya.

Seperti diketahui pemerintah sekarang ini tengah serius dalam persoalan ketahanan pangan. Ketahanan pangan telah diatur di dalam peraturan pemerintah Nomor 68 tahun 2002. Tidak itu saja, Presiden juga telah membentuk Dewan Ketahanan Pangan berdasarkan Perpres Nomor 83 tahun 2006, yang hampir melibatkan seluruh Departemen/Kementerian yang ada di kabinet (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Sislognas Antisipasi Mahalnya Trasportasi Perdagangan Kawasan

    Thursday,03 May 2012 - 16:22
  • UGM Terima Kunjungan Direktorat Kerja Sama BIMAK IPB

    Thursday,10 January 2019 - 12:55
  • Urban Logistic Mendesak Untuk Dikembangkan

    Saturday,11 July 2020 - 10:06
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik

    Wednesday,25 May 2022 - 15:21
  • Kontribusi Ekspor UMKM Masih Rendah

    Thursday,11 November 2021 - 8:30

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual