• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jogja Heritage Society Siapkan Konsep Taman Pendidikan Merapi

Jogja Heritage Society Siapkan Konsep Taman Pendidikan Merapi

  • 20 Januari 2011, 16:47 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7060
Jogja Heritage Society Siapkan Konsep Taman Pendidikan Merapi

YOGYAKARTA – Jogja Heritage Society mengusulkan daerah yang mengalami kerusakan akibat erupsi Merapi untuk dijadikan taman pendidikan Merapi. Hal itu dilakukan dalam rangka memberikan proses pendidikan bagi masyarakat tentang data kerusakan erupsi Merapi. "Kita siapkan konsep tata ruang kawasan Merapi sebagai taman pembelajaran sebagai kawasan luar biasa untuk belajar bagaimana kerusakan yang ditimbukan erupsi Merapi," kata Ketua Jogja Heritage Yogyakarta, Dr. Ir. Laretna T. Adhisakti, yang ditemui di sela-sela kegiatan Workshop Indonesia-Malaysia Heritage Tourism: Preservation and Conservation, di PAU UGM, Kamis (20/1).

Menurut Sita, demikian ia akrab dipanggil, artefak-artefak berupa kerusakan tersebut perlu diselamatkan dan dikumpulkan untuk dijadikan peninggalan yang dapat dipelajari dan dikenang di kemudian hari. "Kalau daerah itu sudah hijau, orang sudah lupa bagaimana kerusakan sebelumnya" ujarnya.

Area taman pendidikan Merapi meliputi museum tertutup, museum komunitas, baik indoor maupun outdoor. Semua artefak akan dikumpulkan dan ditempatkan di museum-museum kecil yang didirikan di setiap dusun yang pernah mengalami kerusakan. "Tidak ubahnya dengan museum gempa di Kobe Jepang," kata arsitek UGM ini.

Sita menjelaskan setiap dusun yang berada di sekitar lereng Merapi akan dibangun sejenis museum kecil yang dikelola masyarakat setempat. Selain sebagai objek wisata, museum alam dapat menambah penghasilan ekonomi masyarakat sekitar. "Daerah dusun yang rusak dan tidak layak huni dijadikan museum, misalnya spesifik daerah alur awan panas, aliran lahar, atau khusus spesifik pada bebatuan Merapi," katanya.

Konsep ini tengah digodok oleh para pemerhati heritage di DIY bekerja sama dengan para peneliti dan pemangku kepentingan. Selanjutnya, konsep akan diajukan kepada Pemerintah Provinsi DIY. "Rencananya, kita akan mengajukan konsep ini ke Gubernur," tambahnya.

Saat menyampaikan presentasi dalam Workshop Heritage Indonesia-Malaysia, Sita menegaskan peran masyarakat sangat penting untuk upaya pelestarian pusaka (heritage), baik pusaka alam, pusaka budaya, maupun pusaka rakyat.

Ia menambahkan kini tengah dikembangkan desain arsitektur pusaka oleh para arsitek terhadap bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah. Namun demikian, para arsitek tidak diperkenankan mengubah model desain bangunan.

Sementara itu, Widiastuti, S.S., M.Hum. dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menyampaikan di Kota Yogyakarta terdapat 537 bangunan pusaka. Seluruhnya merupakan bangunan milik pribadi. "Hampir 90 persen semuanya ditempati," ujarnya.

Untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemilik yang telah merawat tersebut, Pemkot Yogyakarta memberikan insentif untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). "Kita baru bisa memberikan insentif PBB. Untuk subsidi biaya pemeliharaan belum dilaksanakan karena keterbatasan dana," jelasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Pamerkan Desain Kawasan Heritage Track Yogyakarta

    Sunday,08 May 2011 - 12:12
  • Mapala Silvagama Beberkan Hasil Ekspedisi Taman Nasional

    Friday,22 April 2016 - 20:45
  • Fakultas Geografi Kembangkan Taman Belajar Lapangan

    Saturday,23 April 2011 - 18:31
  • Nurdin Razak, Penggiat Ekowisata di Taman Nasional Baluran

    Wednesday,27 January 2016 - 12:41
  • Kagama Hijaukan Lereng Merapi

    Friday,23 November 2012 - 22:45

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual