• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dr Soetjiningsih: Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah

Dr Soetjiningsih: Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah

  • 02 Desember 2008, 16:10 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 58707

Salah satu faktor yang dapat menghambat upaya peningkatan kualitas remaja adalah masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. Dari berbagai laporan dinyatakan banyak remaja sudah terjebak dalam perilaku reproduksi tidak sehat, diantaranya perilaku seksual pranikah.

Bahkan penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan mayoritas remaja melakukan hubungan seksual pertama kali saat di bangku SMA, yaitu pada usia antara 15-18 tahun. Perilaku seksual pranikah remaja adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual lawan jenisnya, yang dilakukan oleh remaja sebelum mereka menikah.

"Bentuk-bentuk perilaku ini umumnya bertahap, mulai dari tingkat yang kurang intim sampai dengan hubungan seksual," ujar Dra CHR Hari Soetjiningsih MSi, Selasa (2/12) di Auditorium Fakultas Psikologi UGM.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menyampaikan hal itu saat melangsungkan ujian terbuka program doktor ilmu psikologi UGM. Promovenda mempertahankan desertasi "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja" dengan bertindak selaku promotor Prof Dr Masrun MA dan ko-promotor Prof Dr Endang Ekowarni.

Dikatakan perilaku seksual pranikah merupakan persoalan yang multidimensional, dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar diri remaja. Karakteristik remaja atau faktor personal, keluarga dan faktor-faktor di luar keluarga seperti sekolah, dan lingkungan sekitarnya dapat untuk memprediksi aktivitas seksual remaja.

Remaja, kata Soetjiningsih, berkembang tidak dalam isolasi, tetapi dalam lingkungan yang luas yaitu keluarganya, teman-teman sebayanya, sekolah, dan lingkungan tempat tinggalnya. Pemahaman ini menekankan pentingnya peran interaksi individu dengan lingkungannya, sehingga perilaku individu, termasuk perilaku seksual harus dipahami dalam keragaman konteks sosialnya.

"Oleh karena itu dalam penelitian ini, tidak semua determinan perilaku seksual pranikah remaja dikaji, namun hanya faktor-faktor yang dari penelusuran berbagai jurnal dekat dengan kehidupan dan perkembangan remaja yaitu faktor individual (self esteem, harga diri dan religiusitas), faktor keluarga hubungan orangtua-remaja, dan faktor di luar keluarga-keluarga, tekanan negatif teman sebaya dan media pornografi," jelas perempuan kelahiran Rembang 25 Oktober 1959 alumnus Fakultas Psikologi UGM tahun 1983 ini.

Penelitian dilakukan terhadap 398 siswa SMA di kota Yogyakarta usia 15-18 tahun. Dengan teknik random, siswa-siswa dari 14 sekolah dan dari 20 kelas yang bervariasi ini disimpulkan faktor-faktor hubungan orangtua-remaja, self esteem, tekanan negatif teman sebaya, religiusitas dan eksposur media pornografi memiliki pengaruh signifikan baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku seksual pranikah remaja.

"Sumbangan faktor-faktor tersebut secara bersama sebesar 79 persen. Artinya 79 persen dari variasi perilaku seksual pranikah remaja dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variable-variable hubungan orangtua-remaja, self esteem, tekanan sebaya, religiusitas dan eksposur media pornografi," papar Soetji dalam kesimpulannya.

Dari 398 subjek penelitian, sebagian besar sekitar 84 persen (334 remaja) menyatakan hubungan seks pranikah adalah salah (tidak boleh) dengan alasan terbanyak karena dosa atau dilarang agama dan itu boleh dilakukan setelah ada ikatan pernikahan. Sedangkan 60 persen subjek penelitian menyatakan bahwa tingkat perilaku seksual yang boleh dilakukan sebelum menikah adalah sebatas ciuman bibir sambil pelukan. Aktivitas ciuman semacam ini oleh banyak kalangan remaja dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajar.

"Dan hampir semua subjek (95 persen) mengaku pernah memperoleh pendidikan seksualitas berupa penjalasan tentang masalah atau topik-topik yang berkaitan seksualitas. Mereka (94,80 persen) juga menyatakan setuju pemberian pendidikan seks bagi kalangan remaja dan figur yang dianggap cocok memberikan pendidikan seksualitas dokter, psikolog, seksolog (31,8%), rohaniwan (34,4%) dan orangtua (31,3%)," tandas Sotjiningsih. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Model Eksis Efektif Tingkatkan Pengetahuan Kesehatan Seksual Pada Remaja Disabilitas Intelektual

    Wednesday,31 August 2022 - 13:32
  • Sekolah Cegah Remaja Melakukan Seks Pranikah

    Monday,24 July 2017 - 13:38
  • Perhatian Orang Tua Mencegah Seks Pranikah pada Remaja

    Monday,18 July 2016 - 15:46
  • Remaja Indonesia Menghadapi ‘Revolusi Seksual dan Reproduksi’

    Tuesday,16 April 2013 - 13:27
  • Komunikasi Orang Tua Pengaruhi Perilaku Berpacaran Remaja

    Monday,28 January 2019 - 15:37

Rilis Berita

  • UGM Menjadi PTN dengan Pendaftar Terbanyak Kedua SNBP 28 March 2023
    Setelah melalui serangkaian proses panjang, panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) akh
    Satria
  • Masjid Kampus Kembali Gelar Ramadan di Kampus 28 March 2023
    Masjid kampus UGM kembali menggelar Ramadan di Kampus. Ramadan di Kampus UGM 1444 H kali ini lebi
    Agung
  • BIG Berperan Mewujudkan Kebijakan Satu Data Indonesia 28 March 2023
    Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., menga
    Agung
  • Dosen Berprestasi UGM Mengikuti Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia 28 March 2023
    Dosen Universitas Gadjah Mada, Antonia Morita Iswari Saktiawati, menjadi satu dar
    Gloria
  • MUN UGM Sabet 6 Penghargaan Simulasi Sidang PBB Tingkat Nasional dan Internasional 28 March 2023
    UGM Model United Nations (MUN) Community berhasil meraih enam penghargaan pada
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual