• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Inovasi Teknologi
  • Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’

Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’

  • 16 May 2014, 13:03 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 15662
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’
Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’

YOGYAKARTA – Tujuannya sederhana, membantu kalangan tunanetra mengenal lebih jauh mengenai pentinganya kesehatan gigi dan mulut. Lima orang mahasiswa UGM membuat alat peraga gigi berukuran besar. Uniknya, alat peraga gigi ini terbuat dari bahan limbah serbuk kayu. Kendati begitu, gigi tiruan ini sudah dilengkapi sistem elektronis berbasis mikrokontroler, setiap bagian gigi yang disentuh mampu menghasilkan suara secara otomatis.

Alat peraga gigi interaktif ini dinamai ‘tootells’ atau gigi berbicara. Sebab tiap bagian gigi yang disentuh, kurang lebih selama satu menit, kita akan mendengarkan penjelasan mengenai bagian-bagian yang ada gigi atau penyakit pada gigi seperti email, dentin, pulpa, dan gigi berongga. “Kelebihan alat peraga gigi yang kita buat ini, selain besar, juga dilengkapai sensor sentuh, salah satu bagian ditekan akan muncul bunyi,” kata Aprialiani Astuti, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Jumat (16/5) didampingi empat anggota mahasiswa lainnya, Isti Noor Masita, Navikatul Ula, Hamzah Assaduddin, dan Brisma Meihar Arsandi.  

April, demikian ia akrab disapa, menuturkan, pembuatan gigi ‘berbicara’ ini sasarannya awalnya dikhususkan untuk kalangan tunanetra namun tidak menutup kemungkinan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak dan orang dewasa untuk lebih tahu banyak kesehatan gigi dan mulut. “Alat peraga ini bisa jadi altenatif media pembelajaran untuk mempelajari anatomi gigi,” katanya.

Diakui April, selama ini alat media pembelajaran gigi yang sudah ada sangat sulit untuk menjelaskan lebih detail tentang anatomi gigi kepada para siswa tunanetra karena ukuran alat peraga gigi yang dibuat terlampau kecil. Ditambah adanya penjelasan otomatis tentang bagian yang dijelaskan pada gigi maka memudahkan siapa pun untuk lebih mengerti tentang gigi. “Karena itu kita sengaja pasangkan alat sensor dan mikrokontroler yang dilengkapi speaker didalam gigi ini,” kata Hamzah Assaludin, mahasiswa Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik.

Meski sudah tiga kali gagal, kata Hamzah, alat peraga yang dibuat sejak Februari lalu tersebut, menghabiskan biaya kurang lebih total Rp 3 juta. Tapi untuk sementra ini hanya ada satu gigi yang dibuat. “Kita baru membuat gigi geraham, sedangkan tiga jenis gigi lainnya akan kita buat juga,” katanya menambahkan.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait alasan mereka mimilih serbuk kayu sebagai bahan utama, dengan tegas Isti Noor Masita menjelaskan bahwa pemilihan bahan lebih dikarenakan untuk memanfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai. Selain murah dan mudah didapat, bahan tersebut cocok untuk membuat bentuk gigi tiruan. “Kita tahu, serbuk kayu jarang digunakan, lebih sering dibakar. Kita coba manfaatkan,” kata mahasiswa FKG UGM ini.

Sampai saat ini, media pembelajaran gigi ‘berbicara’ ini sudah dikenalkan pada salah satu Sekolah Luar Biasa khusus Tunanetra di Kota Yogyakarta. Menurut pengakuan April, banyak siswa tunatera yang menyambut baik kehadiran alat peraga ini. Selain memudahkan mereka tahu lebih banyak bagian anatomi gigi, siswa juga tahu beberapa penyakit pada gigi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis

    Thursday,20 August 2015 - 14:51
  • Mahasiswa UGM Inisiasi Dokter Gigi Kecil

    Tuesday,07 June 2016 - 11:18
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Kalender Edukasi Gigi

    Wednesday,07 May 2014 - 11:54
  • RSGM Gelar Periksa Gigi Gratis Untuk Abdi Dalem Kraton Yogyakarta

    Wednesday,21 December 2011 - 6:19
  • T-tizer, Desinfektan Sikat Gigi Inovasi Mahasiswa UGM

    Monday,19 June 2017 - 10:28

Rilis Berita

  • UGM Menjadi PTN dengan Pendaftar Terbanyak Kedua SNBP 28 March 2023
    Setelah melalui serangkaian proses panjang, panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) akh
    Satria
  • Masjid Kampus Kembali Gelar Ramadan di Kampus 28 March 2023
    Masjid kampus UGM kembali menggelar Ramadan di Kampus. Ramadan di Kampus UGM 1444 H kali ini lebi
    Agung
  • BIG Berperan Mewujudkan Kebijakan Satu Data Indonesia 28 March 2023
    Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., menga
    Agung
  • Dosen Berprestasi UGM Mengikuti Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia 28 March 2023
    Dosen Universitas Gadjah Mada, Antonia Morita Iswari Saktiawati, menjadi satu dar
    Gloria
  • MUN UGM Sabet 6 Penghargaan Simulasi Sidang PBB Tingkat Nasional dan Internasional 28 March 2023
    UGM Model United Nations (MUN) Community berhasil meraih enam penghargaan pada
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual