Universitas Gadjah Mada (UGM) sepakat menjalin kerja sama dengan LPP Radio Republik Indonesia (RRI). Kerja sama saling membantu dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara ini ditandatangani Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Direktur Utama LPP RRI, Parni Hardi, di Ruang Multimedia, Senin (17/5).
Direktur Utama LPP RRI berharap kerja sama ini menghasilkan studio produksi bersama UGM dan RRI, sebagaimana beberapa studio produksi yang telah ada di Sabang, Takengon, Oksibil, Seko Jayapura, Lokbakun, dan Malinau. "Kalau program ini dimaknai lebih melayani rakyat di bidang peternakan dan maritim, suatu hari tentu bisa membikin studio produksi bersama. Sebuah pilot project pengabdian RRI bersama UGM. Kalau bisa, kenapa tidak?," ujar Parni.
Harapan lain kerja sama ini akan menghasilkan desain program untuk memaknai ilmu pengetahuan. Dengan begitu, MoU tidak lagi RIP (rest in papper). Namun, kedua belah pihak mampu mendirikan studio produksi kecil yang nyambung ke seluruh Indonesia. "Tempatnya di mana, nanti kita tentukan untuk siaran bersama. Memang tidak harus sekarang. Dari siaran tersebut, RRI dan UGM bisa melakukan siaran secara khusus, seperti dialog Aspirasi Merah Putih. Karenanya, mari kita bersama membangun Indonesia berbasis budaya," katanya.
Makna mendalam dari kerja sama ini, menurut Parni Hardi, tidak sebatas siaran, tetapi memberdayakan masyarakat. Prinsip kerja sama adalah informing, educating, entertaining, enlightening, dan enabling. "Memberikan informasi supaya orang tahu, mendidik, menghibur, terdidik, dan terhibur. Memberdayakan itu prinsip yg kita kembangkan. Menganut prinsip jurnalistik, maka pada tahun kelima kita fokuskan pemberdayaan masyarakat berbasis radio. UGM yang menyediakan narasumber dan RRI mendesain program, baik untuk siaran lokal atau nasional," jelasnya.
Rektor pun menyambut baik kerja sama ini. Jalinan kerja sama UGM dan RRI sesungguhnya telah berjalan sejak lama. Kerja sama kali ini merupakan kelanjutan karena UGM dan RRI memiliki banyak kemiripan visi dan misi. "UGM saat ini memiliki kurang lebih 50 ribu mahasiswa. RRI juga yang secara tak langsung memiliki berjuta pendengar sehingga sangat baik bila titipan temuan-temuan UGM diamanahkan kepada RRI untuk disiarkan. Dengan cara seperti ini, kita merasa memiliki keyakinan akan ruang perbaikan untuk kemajuan, kemakmuran, kesejahteraan masyarakat," tutur Sudjarwadi.
Hal tersebut sebagaimana keinginan para dosen muda yang merumuskan tiga dalam satu untuk kesejahteraan masyarakat, yakni sebuah penerapan nilai UGM, Pancasila, dan keilmuan agar dapat diaplikasikan bagi keadaban, kebahagiaan, dan kemakmuran. "Beberapa dosen muda telah menerapkan ini untuk sejumlah kecamatan di Gunungkidul, Bantul, dan Kulonprogo. Dengan memotivasi masyarakat sesuai nilai-nilai tersebut agar masyarakat bekerja makin giat sehingga tumbuh kesejahteraan dengan mengembangkan kebudayaan yang tangguh. Ini tentu cocok dengan cita-cita RRI menjadi trend setter," kata Rektor. (Humas UGM/ Agung)