Sepucuk surat dari Prof. Dr. Ir. Mochammad Adnan (waktu menjabat Rektor UGM), tertanggal 31 Oktober 1993, meminta kepada seluruh sivitas akademika UGM agar melakukan pembetulan terhadap pembentukan lambang UGM, baik pada kop surat, kalender, buku panduan, sampul buku dan vandel. Menurut Prof. Adnan, sering kali terjadi kekeliruan pembuatan lambang UGM, terutama pembuatan kesatuan kumpulan sinar surya yang seharusnya setiap kesatuan berjumlah 19 sorot sinar (sebagai lambang angka kelahiran UGM), sering dibuat kurang dari 19. Mengapa kesalahan ini perlu diperbaiki Jawabnya, karena lambang adalah simbol dari identitas diri. Ia juga sebuah “Trade Mark”. Ia dibuat berdasarkan keinginan luhur dan karena itu mengandung arti yang mendalam.Tidak berlebihan kiranya bila lambang UGM memiliki makna yang sangat mulia.

Universitas Gadjah Mada memiliki lambang yang bentuk dan maknanya diuraikan berikut:

  1. Pusat lambang berupa surya atau matahari yang berlubang dan memancarkan sinar dalam bentuk lima kesatuan kumpulan sinar. Setiap kesatuan kumpulan sinar terdiri dari sembilan belas sorot sinar. Surya dan sinar berwarna kuning emas.
  2. Di sekitar lubang di tengah surya terdapat dua bentuk lingkaran. Lingkaran dalam terdiri dari huruf-huruf berbunyi: GADJAH MADA. Lingkaran luar, di bagian atas terdapat tulisan UNIVERSITAS, dan di bagian bawah tertulis JOGJAKARTA. Kedua bentuk lingkaran itu bersusun, sehingga serupa surya kembar, sedangkan lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk kartika atau bintang bersegi lima.
  3. Pusat lambang dilindungi oleh lima songkok, ialah topi kebesaran panglima. Di antara songkok-songkok terdapat lima tombak. Songkok berwarna putih dan tombak berwarna kuning.

Lambang Universitas Gadjah Mada mempunyai makna sebagai berikut:

  1. Surya dengan sinarnya dan kartika bersegi lima warna kuning emas melambangkan bahwa UGM adalah Universitas Pancasila, Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila yang memancarkan ilmu pengetahuan, kenyataan dan kebijakan.
  2. Titik pusat lambang berupa matahari berlubang atau ‘surya binolong’. Kata surya mengandung makna angka 1 dan binolong mengandung makna angka 9, sehingga bentuk ‘surya binolong’ atau matahari berlubang itu mengandung makna angka 1 dan 9, ialah angka 19. Setiap kesatuan kumpulan sinar pun terdiri dari 19 sorot sinar yang mengandung makna angka 19 juga. Angka 19 adalah lambang tanggal pendirian UGM.
  3. Dua bentuk lingkaran bersusun yang melingkari lubang titik pusat lambang di dalam lima kesatuan kumpulan sinar-sinar surya berbentuk bintang bersegi lima, serupa surya kembar di dalam kartika atau bintang. Kartika mengandung makna angka 1 dan surya kembar mengandung makna angka 2, sehingga bentuk kartika surya kembar itu mengandung makna angka 1 dan 2, ialah angka 12. Angka 12 adalah lambang bulan Desember, bulan pendirian UGM.
  4. Songkok dan tombak masing-masing berjumlah lima melingkari surya dan kartika, melambangkan sifat pahlawan dan perjuangan nasional UGM yang selalu siap sedia dan waspada. Keseluruhannya diliputi dan diresapi Pancasila, kesemuanya itu melambangkan sifat UGM sebagai monumen perjuangan nasional berdasarkan Pancasila.
  5. Kesatuan kumpulan sinar, segi lima kartika, songkok dan tombak masing-masing berjumlah lima. Semuanya melambangkan Pancasila, sehingga UGM itu memiliki dasar, sifat dan tujuan, hakekat pahlawan serta perjuangan nasional demi Pancasila.
  6. Warna putih melambangkan sifat kesucian. Warna kuning emas melingkari warna putih pada hakekatnya merupakan suatu `sengkalan memet’, ialah rumusan kata-kata yang menyiratkan pertalian makna warna putih dan warna kuning emas yang berbunyi `murnining suci marganing kanyatan’ atau kemurnian kesucian adalah jalan kenyataan. Kalimat itu melambangkan angka tahun 1949, ialah tahun pendirian UGM. Kata ‘murni’ mengandung makna angka 9, ‘suci’ angka 4, ‘marga’ angka 9 dan ‘kenyataan’ angka 1; dengan dibaca dari belakang mempunyai nilai 1949. Lambang UGM diujudkan pada pakaian jabatan Guru Besar, Duaja Universitas, dan Tongkat Pedel yang terinici sebagai berikut :
  • Pada pakaian jabatan Guru Besar lambang diujudkan dalam bentuk topi persegi lima, tiaptiap segi berbentuk songkok, tepi balik toga berbentuk lima songkok pula, sedangkan bagian punggung, leher, dada dan lengan terbuat dari beledu berwarna hitam, dengan lambang lima songkok pada leher dan lengan depan.
  • Pada Duaja Universitas lambang UGM ditempatkan di atas alas berwarna kuning emas dan putih.
  • Pada Tongkat Pedel lambang UGM ditempatkan di bagian ujung dan bersisi dua.